Suatu ketika ada seorang ibu yang
sedang menggendong bayinya ketepi sungai untuk dimandikan. Akan tetapi ada perempuan
berniat jahat yang hendak ingin mengambil bayi tersebut. Dengan ramah perempuan
tersebut menyapa ibu bayi tersebut dan berkata anak ini mungil dan
menggemaskan. Apakah anak ini anak anda? Ibu pun mejawab demikian: iya benar
anak ini anakku. Dan perempuan itu berkata:
saya boleh menggendongnya sebentar? Ibu menjawab: tentu saja boleh.
Perempuan tersebut menggendong anak tersebut dan langsung membawanya kabur.
Melihat kejadian tersebut sang ibu mengejar dan menyusul anaknya. Sambil
menangis ibu tersebut bertanya: kemana kamu akan membawa pergi anakku? Tolong
kembalikan anakku kepadaku. Lalu perempuan tersebut dengan lantangnya
mengatakan “ini anakku bukan anakmu” bohong perempuan itu dengan beraninya.
Dengan perasaan yang dipenuhi rasa takut serta rasa terkejut, ibu anak tersebut
hanya berdiri disana tidak mampu berkata sepatah kata pun hanya air mata yang
terus mengalir tanpa henti.
Karena kedua perempuan tersebut tetap
bersikeras bahwa merekalah ibu kandung dari anak itu, akhirnya mereka menghadap
orang bijksana. Keduanya setuju akan mematuhi keputusan orang bijak itu. Lalu
orang bijak tersebut menggambarkan sebuah garis ditanah. Kemudian meminta
keduanya untuk memegangi bagian tubuh anak. Untuk pencuri memegangi lengan anak
dan dan untuk ibu memegangi kakinya. Lalu anak ini akan menjadi milik orang
yang bias menariknya melewati garis ini” kata orang bijak itu. Akan tetapi
begitu mereka sudah memulai tarik-menarik, sang ibu melihat anaknya menangis
kesakitan dan hati ibu tersebut remuk redam. Karena tak kuasa melihat
penderitaan anaknya itu, akhirnya sang ibu melepaskan tangannya, dan berdiri
sambil menangis. Kemudian orang bijak itu bertanya kepada orang-orang yang
berdiri didekatnya, “hati siapakah yang lebih lembut terhadap si anak ini? Ibu
yang melahirkannya ataukah mereka yang bukan ibunya?” “ oh, tentu ibu kandung
anak itu yang lebih lembut.” Kemudian orang bijak tersebut bertanya lagi
“menurut anda, siapakah gerangan ibu kandung dari annak ini? Wanita yang sedang
menggendong anak ini, ataukah wanita yang telah melepaskan tangannya? “wanita
yang melepaskan tangannya itu, tuan.” Jawab mereka serentak. Lalu menurut kalian,
apakah wanita yang satunya itu pencurinya?” lalu mereka menjawab dengan
serentak “ kini kami mengetahui siapa
pencuri yang sebenarnya itu pencurinya adalah orang menggendong anak itu.”
Kemudian orang bijak tersebut bertanya
denan seru kepada wanita itu untuk memastikan dugaannya tersebut. “siapakah
kamu ini sebenarnya hay wanita jahat?” lalu wanita tersebut menjawab dan
tertawa tanpa memiliki rasa bersalah sedikit pun. “Memang benar bapak tua saya
memang bukan ibu kandung dari anak ini saya memang mencuri anak ini dan akan
saya jual.. hahahaha.” Orang bijak pun dengan cepatnya mengambil anak tersebut
dari gendongan pencuri tersebut saat pencuri itu mulai lengah. Setelah itu
orang bijaksana itu memarahi dan menasehatinya si pencuri tersebut dan tidak
akan melepaskannya dari hukuman. Tetapi si pencuri tersebut berjanji tidak akan
mengulangi perbuatannya lagi dan akan mencari pekerjaan yang lebih baik lagi. Orang
bijak pun melepaskan si pencuri tersebut dan membiarkannya pergi. Lalu sang ibu
pun merasa sangat senang karena anaknya kembali lagi dan membawa anak tersebut
pulang.
Kasih ibulah yang paling mulia dan
tulus dari kasih sayang semua orang hanya ibulah yang sayangnya begitu tulus
dan mulia. Semua ibu mencintai anak-anaknya melebihi cintanya pada dirinya dan
ibu selalu ingin anak-anaknya terlindungi, sehat dan bahagia. Apabila anaknya
sakit ibu akan merasakan jauh lebih sakit. Untuk saudara-saudari sedhamma janganlah
menyakiti perasaan ibu dengan mengeluarkan kata-kata kasar. Sebab jasa-jasa
seorang ibu sangatlah besar. Cobalah membahagiakan ibu dengan banyak berbuat baik
dan sopan terhadap orang tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar