The Art of Re-engineering Your Mind for
Success
Oleh : Drs. Waidi, MBA.Ed
Cetakan pertama : Juni 2006
Cetakan kedua : November 2006
Penerbit PT Elex Media Komputindo
Kelompok gramedia, anggota IKAPI,
Jakarta
Tebal buku ini 235 halaman.
Riwayat penulis
Drs. Waidi, MBA.Ed yang lahir di desa
Tambakmulyo, Puring, Kebumen 1962, dari pasangan petani yang sangat sederhana,
Bapak Kasan Sumeri dan Ibu Kalimah. Setelah beliau lulus STM (Sekolah Teknologi
Menengah) yayasan Wongsorejo, Gombong, bekerja sebagai cleaning service di
perusahaan farmasi Bandung. Tahun 1983 bekerja di Universitas Jendral Soedirman
(UNSOED), Purwokerto sebagai teknisi (tukang cetak dan jilid buku/majalah).
Beliau bekerja sambil bekerja di
Universitas Terbuka (UT), program studi Administrasi Pemnangunan, FISIP. Beliau
juga aktif di bidang ekstra kurikuler, salah seorang pencetus organisasi di
UT,yakni PKBM (Persatuan Kelompok Belajar Mahasiswa UT), seperti di universitas
konvensional.
S1 UT, S2 mendapat beasiswa dari Asiab
Devrlopment Bank (ADB) guna belajar Manajemen Pendidikan (MBA in Education) di
Leicester Universitas Inggis 1996. 2005 mengikuti NLP di Graduate Certificate
in NLP, Inspiritive Pty, Sydney, Australia, dan belajar Hipnosis kepada Romi
Rafael, Jakarta.
Buku yang pernah ditulis antara lain:
On Becoming A Personal Excellent, The Art of Re-engineering Your Mind for
Success, dan Self Empowerment by NLP ( diterbitkan oleh PT Elek Media
Komputindo) dan Cofee Break for The Soul, Sebuah Renungan Hidup Menuju ‘Titik
Tuhan’.
Ringkasam Isi Buku Ini
Sesuatu yang terlihat sepele dan tidak penting
sesungguhnya sesuatu yang berharga seperti kerikil
atau emas. Pikiran yang tidak
waspada dan selalu menganggap hal- hal yang kecil itu tidak penting dan tidak
mempercatainya maka kerikil itu akan tetap menjadi kerikil. Tetapi apabila
pikirang selalu waspada dan menganggap hal- hal kecil itu penting dan
mempercayainya maka kerikil itu akan seperti emas. Seperti halnya pengembara
yang menuju sebuah tempat yang dianggapnya indah dan menyenangkan. Akan tetapi
tidak mudah menuju tempat itu, mereka harus melalui jalan yang melelahkan, naik
gunung, turun jurang bahkan menyeberangi sungai yang amat dalam.
Tetapi mereka tetap berusaha dan tidak
putus asa untuk mencapai tujuan mereka. Dan ditengah perjalanan mereka bertemu
pertapa yang mengatakan ambillah kerikil itu sebanyak- banyaknya karena kalian
akan melewati sungai yang sangat dalam. Bagi mereka yang mempercayainya mereka
langsung mengambil kerikil itu sebanyak mungkin bagi mereka yang ragu mereka
mengambil seperlunya saja. Setelah melewati sungai kerikil itu berubah menjadi
emas. Dan sebagian dari mereka ada yang menyesal.
Jadi intinya sesuatu diluar kita akan
memiliki makna atau faedah, apakah akan menjadi berharga (emas) atau akankah
menjadi sampah (kerikil) semuanya tergantung bagaimana cara kita memberikan
arti sesuatu itu. Pikiran memiliki kebebasan untuk memaknai sesuatu diluar
kita. Hal yang positif dapat dimaknai negatif dan sebaliknya yang negatif
dimaknai sebagai yang positif. Tergantung pada sudut pandang pengolahan masukan
itu.
Mari kita evaluasikan pikiran kita untuk
bebas memilih, apakah akan memilih untuk menjadi emas ataukah menjadi kerikil
tergantung pada sudut pandang kita masing- masing.
Penutup
Demikian NPL (neuro-linguistic
programming) merupakan alat untuk merekayasa ulang pikiran negative menuju
positif dari cara berpikir gagal menjadi cara berpkir sukses. Pengalaman seseorang
akan kegagalan dalam dunia bisnis , karir dan kehidupan social akan mengendap
dan mengkristal adanya. Data- data negatif akan menimbulkan kegagalan yang tak
berujung.
Selalu menjaga pikiran menjadi positif
tidak membiarkan pikiran negatif muncul maka pikiran kita akan menjadi berharga
dan menjadi emas. Belajar memahami pikiran dan bergtindak merupakan bagian dari
kunci sukses.